Mudik, entah Lebaran, Natal, atau Tahun Baru tidak hanya sekedar sebuah perjalanan jauh. Lebih dari itu, dengan mudik kita melepas rindu, meningkatkan tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat dan handai taulan.Agar perjalanan mudik aman dan nyaman, siapkan kondisi fisik dan kendaraan Anda sebaik mungkin sehingga perjalanan selalu lancar dan menyenangkan.
Tips dan kiat mudik ini ditujukan bagi kawan-kawan yang akan melakukan perjalanan menggunakan mobil pribadi.
Tips dan kiat mudik ini ditujukan bagi kawan-kawan yang akan melakukan perjalanan menggunakan mobil pribadi.
Tipsnya antara lain :
1. Perhatikan Kondisi Tubuh
Jaga kesehatan, kondisi tubuh harus prima, sebelum berangkat harus cukup istirahat/tidur baik si pengendara maupun penumpang. Apalagi si pengendara utama (driver) biasanya suami dan co-driver adalah istri. Mudik dan menyetir sendiri, harus benar-benar mempersiapkan diri, terutama secara fisik. Disarankan meminum obat antioksidan, misalnya: minum-minuman yang mengandung vitamin C dan E.
1. Perhatikan Kondisi Tubuh
Jaga kesehatan, kondisi tubuh harus prima, sebelum berangkat harus cukup istirahat/tidur baik si pengendara maupun penumpang. Apalagi si pengendara utama (driver) biasanya suami dan co-driver adalah istri. Mudik dan menyetir sendiri, harus benar-benar mempersiapkan diri, terutama secara fisik. Disarankan meminum obat antioksidan, misalnya: minum-minuman yang mengandung vitamin C dan E.
2. Cek Kondisi Mobil dan Perlengkapan Mobil
Periksa kondisi mobil dan serviskan ke bengkel mobil langganan Anda (tune-up komplit, cek minyak rem dan persneling, cek kondisi ban, wiper, radiator, tali kipas/AC, aki, dll). Kemudian, bawa perlengkapan alat-alat mobil (tools kit), dongkrak, tali derek, ban serep, kotak P3K, segitiga pengaman, kunci roda palang, senter,dll., surat-surat SIM STNK mobil. Klo mau isi bensin, sebaiknya dari sini udah diisi full dulu. Klo ngisi di pantura stress lho... rebutan ama motor segala. Udah gitu meterannya kadang ngaco... oplosan pula.
3. Bawa Air Mentah
Bawa air mentah di dalam jerigen 5 liter atau bekas botol air minum mineral yang besar (1 literan), air ini berguna untuk mengisi radiator bila kurang atau cuci tangan bila selesai ganti ban kalau bocor atau kempes. Jangan lupa sekalian bawa sabunnya, biar bersih cuci tangannya. Air ini juga berguna bila bawa anak kecil/bayi tiba-tiba di tengah jalan "pup" dan kita berada di tengah sawah/hutan dimana sulit mencari air.
4. Bekal Makanan
Bawa bekal makanan secukupnya yang praktis dan bisa dimakan sambil terus berkendara (arem-arem/lontong isi), jangan asal berhenti makan di restoran/rumah makan yang tempat berhenti / istirahat Bus Antar Kota (kecuali untuk "pipis") karena lagi "High Season" dikhawatirkan cara masak dan mencuci piringnya kurang bersih karena pengunjung "sangat" padat dan banyak yang harus dilayani. Lebih terjamin bila makanan bawa sendiri. Tapi kalau bekal habis anda bisa masuk ke dalam kota
dimana anda lewat untuk mencari restoran fast food fried chiken (nggak usah disebutin namanya entar iklan lagi!) yang pasti anak-anak suka dan lebih baik kebersihannya daripada yang pertama tadi.
5. Kebelet Pipis
Bagaimana kalau di tengah jalan "kebelet" pipis? Kalau anak-anak dan laki-laki sih gampang asal mau dan "tahan malu" berhenti saja di pinggir jalan! Kalau istri bagaimana dong? Caranya gampang, cari pompa bensin yang besar pasti ada toiletnya yang cukup bersih, bila kotor, cari lagi berjalan beberapa kilometer (bila kebeletnya masih bisa ditahan), atau cara lain cari Wartel, Kantor Polisi, Pusat
Pertokoan, Losmen, Hotel, Masjid, dll. Bilang aja "mau numpang pipis", masa nggak boleh?
6. Raja Setan Jalanan
Yang unik bila kita berkendara dengan mobil pribadi di Jalur Pantura adalah siap mengalah dengan Bus Antar Kota/Propinsi, mereka ini disebutnya "Raja Setan Jalanan Pantura". Jangan coba-coba adu balap
dan adu kuat meskipun kita ada di jalur yang benar sekalipun. Bila dari arah berlawanan tiba-tiba ada Bus yang melancangi truk gandeng yang berjalan lamban, Anda harus siap mengurangi kecepatan dan
secara mantap minggir ke kiri, bila perlu turun/keluar dari jalan aspal, kalau tidak hmm... saya tidak bisa ceritakan di sini apa yang terjadi.
Lebih baik mengalah lah! Bukankah Anda dan keluarga ingin tiba di kampung halaman dengan selamat bukan?
7. Si Keong dan Si Kura-Kura
Lain bus lain lagi truk gandeng maupun truk engkel. Kalau truk-truk ini dikenalnya sebagai si Keong atau si Kura-Kura karena begitu lamban jalannya. Bagi yang belum pernah lewat Pantura pasti akan jengkel dengan ulah mereka ini, yah busnya yah truknya juga. Truk-truk ini sudah jalannya lambat ngambil posisinya di jalur kanan lagi, sehingga bikin kagok untuk menyalipnya. Nah, model kayak begini kita harus ekstra sabar dan hati-hati,cobalah menyalip dari sebelah kiri minta istri sebagai co-driver melihat ke depan apakah lajur depan sebelah kiri kosong dan aman untuk menyalip atau tidak? Yang perlu diperhatikan adalah apakah di kiri depan ada motor,becak, sepeda, mobil mogok/parkir, lobang, jembatan sempit, dll. Bila aman tak ada halangan menyaliplah "dari jalur kiri" dengan tetap waspada,
apalagi kalau yang disalip itu konvoi truk yang panjang.
8. Bawa Peta Jalur Mudik
Jangan lupa membawa peta jalur mudik, karena ini sangat penting dan berguna. Hendaknya pilihlah peta yang memuat jalur-jalur alternatif secara detail, ini penting sekali apabila terjadi kemacetan di suatu titik. Dan jangan lupa peta tersebut dilengkapi dengan nomor-nomor telepon penting, info tol sepanjang Pulau Jawa, lokasi bengkel servis mobil bila terjadi kerusakan, dll.
Jangan lupa membawa peta jalur mudik, karena ini sangat penting dan berguna. Hendaknya pilihlah peta yang memuat jalur-jalur alternatif secara detail, ini penting sekali apabila terjadi kemacetan di suatu titik. Dan jangan lupa peta tersebut dilengkapi dengan nomor-nomor telepon penting, info tol sepanjang Pulau Jawa, lokasi bengkel servis mobil bila terjadi kerusakan, dll.
9. Bawa HP & Chargernya
Jangan lupa bawa HP dan chargernya. Sebaiknya sebelum berangkat charge HP anda sampai penuh. Untuk daerah/area tertentu yang Anda lewati akan terjadi "blank spot" untuk kartu tertentu, lebih baik
kalau istri punya HP dengan kartu yang berbeda dengan anda punya, jadi bila terjadi blankspot masih bisa pakai HP satunya lagi.
10. Obat-Obatan
Bawa obat-obatan yang biasa digunakan, jangan lupa itu! Terutama untuk anak-anak.
11. Kapan sebaiknya berangkat? Pagi atau malam?
Terserah anda mana yang paling baik masing-masing ada plus minusnya. Berangkat pagi jam 06.00: Bisa lihat pemandangan, restoran dan bengkel mobil pasti buka, bila mobil tua dan AC kurang bagus anak- anak kasihan akan tersiksa karena panas apalagi kalau macet, sepanjang jalan yang dilewati kita akan ketemu yang namanya "Pasar Tumpah" itu lho pasar tradisional di kota kecamatan/kabupaten pasti macet, banyak orang menyeberang, becak, sepeda, ojek, dll, ketemu dengan "Panitia" Pembangunan Masjid yang minta sumbangan yang luar biasa banyaknya sepanjang Pantura dan jalan/jalur lain yang pasti akan kita lewati. Harap hati-hati dengan drum yang ditaruh di tengah-tengah jalan, jangan sampai ngebut melewati mereka. Bagi anda yang berkacamata minus sebaiknya jalan pagi saja. Berangkat sore/malam jam 17.00: Tidak bisa lihat pemandangan, hanya restoran dan bengkel 24 jam saja yang buka (tapi jangan khawatir cukup banyak kok!), anak-anak bisa tidur tidak ribut, tidak panas baik di dalam mobil maupun di luar, tidak ada Pasar Tumpah (tapi mungkin saja ada "Pasar Malam"), tidak ada Panitia Pembangunan Masjid. Bila kita mau menyalip di tikungan akan kelihatan dari sinar lampu mobil dari arah berlawanan, dimana hal ini tidak bisa kita tahu kalau berjalan di siang hari. Hanya saja kita harus ekstra hati-hati dan jangan sampai mengantuk bila jalan malam hari karena "musuh" kita adalah Bus Malam. Ini biangnya "Setan Jalanan" dan "Raja Tega". Bagi Anda yang tidak tahan sinar lampu dari depan (silau) lebih baik jangan jalan malam hari.
12. Berikan no. HP dan telepon di kampung halaman ke tetangga atau RT
Harap tinggalkan nomor HP dan telepon rumah di kampung halaman ke tetangga yang tidak mudik atau ke Pak RT agar Anda bisa dihubungi kalau terjadi sesuatu di rumah Anda.
13. Arus Balik dan Pulang Balik
Harap simpan tenaga dan tetap jaga kesehatan untuk siap pulang balik setelah mudik. Jangan pulang balik di pas mepet sekali besoknya harus sudah masuk kantor dan anak-anak masuk sekolah, pasti
kelelahan kan? Ada baiknya ambil waktu sehari istirahat sebelum besoknya melakukan aktifitas rutin.
14. Bawa Uang Tunai
Bawa uang tunai secukupnya, tak perlu bawa banyak-banyak, toh ATM banyak sekali dijumpai di daerah.
15. Bawa Kaset/CD
Bawalah kaset/CD yang menjadi favorit Anda, agar suasana tidak jenuh, bosan dan sekaligus membawa suasana gembira. Sering-seringlah memutar lagu,supaya Anda teringat terus akan kampung halaman Anda.
Bawa obat-obatan yang biasa digunakan, jangan lupa itu! Terutama untuk anak-anak.
11. Kapan sebaiknya berangkat? Pagi atau malam?
Terserah anda mana yang paling baik masing-masing ada plus minusnya. Berangkat pagi jam 06.00: Bisa lihat pemandangan, restoran dan bengkel mobil pasti buka, bila mobil tua dan AC kurang bagus anak- anak kasihan akan tersiksa karena panas apalagi kalau macet, sepanjang jalan yang dilewati kita akan ketemu yang namanya "Pasar Tumpah" itu lho pasar tradisional di kota kecamatan/kabupaten pasti macet, banyak orang menyeberang, becak, sepeda, ojek, dll, ketemu dengan "Panitia" Pembangunan Masjid yang minta sumbangan yang luar biasa banyaknya sepanjang Pantura dan jalan/jalur lain yang pasti akan kita lewati. Harap hati-hati dengan drum yang ditaruh di tengah-tengah jalan, jangan sampai ngebut melewati mereka. Bagi anda yang berkacamata minus sebaiknya jalan pagi saja. Berangkat sore/malam jam 17.00: Tidak bisa lihat pemandangan, hanya restoran dan bengkel 24 jam saja yang buka (tapi jangan khawatir cukup banyak kok!), anak-anak bisa tidur tidak ribut, tidak panas baik di dalam mobil maupun di luar, tidak ada Pasar Tumpah (tapi mungkin saja ada "Pasar Malam"), tidak ada Panitia Pembangunan Masjid. Bila kita mau menyalip di tikungan akan kelihatan dari sinar lampu mobil dari arah berlawanan, dimana hal ini tidak bisa kita tahu kalau berjalan di siang hari. Hanya saja kita harus ekstra hati-hati dan jangan sampai mengantuk bila jalan malam hari karena "musuh" kita adalah Bus Malam. Ini biangnya "Setan Jalanan" dan "Raja Tega". Bagi Anda yang tidak tahan sinar lampu dari depan (silau) lebih baik jangan jalan malam hari.
12. Berikan no. HP dan telepon di kampung halaman ke tetangga atau RT
Harap tinggalkan nomor HP dan telepon rumah di kampung halaman ke tetangga yang tidak mudik atau ke Pak RT agar Anda bisa dihubungi kalau terjadi sesuatu di rumah Anda.
13. Arus Balik dan Pulang Balik
Harap simpan tenaga dan tetap jaga kesehatan untuk siap pulang balik setelah mudik. Jangan pulang balik di pas mepet sekali besoknya harus sudah masuk kantor dan anak-anak masuk sekolah, pasti
kelelahan kan? Ada baiknya ambil waktu sehari istirahat sebelum besoknya melakukan aktifitas rutin.
14. Bawa Uang Tunai
Bawa uang tunai secukupnya, tak perlu bawa banyak-banyak, toh ATM banyak sekali dijumpai di daerah.
15. Bawa Kaset/CD
Bawalah kaset/CD yang menjadi favorit Anda, agar suasana tidak jenuh, bosan dan sekaligus membawa suasana gembira. Sering-seringlah memutar lagu,supaya Anda teringat terus akan kampung halaman Anda.
Demikianlah beberapa kiat dan tips, mungkin dari rekan-rekan yang lain bisa menambahkan agar bisa semakin lengkap sehingga bermanfaat bagi kita semua.
Okey, selamat mudik dengan aman dan santai, selamat sampai tujuan dan jangan lupa oleh-olehnya. :>
(diambil dari berbagai sumber).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar