Laman

Jumat, 28 Oktober 2011

Menghidupkan Hati



 Apa yang lebih panas daripada api?...HATI
 Apa yang lebih bengis daripada pemimpin yang zalim?...HATI
 Apa yang lebih hitam daripada malam?...HATI
 Apa yang lebih lemah daripada perdu?...HATI
 Apa yang lebih cepat berubah arah daripada angin?...HATI
 APA YANG LEBIH KERAS daripada BATU?...HATI

 Jangan relakan hati ini terkeruhkan limbah kedengkian, kenistaan, kemunafikan, kejahatan abadi dan penyakit hati lainnya (Penyakit syahwat dan penyakit syubhat). Oleh karena itu lawanlah segala kemauan diri yang bertentangan dengan ajaran agama islam (mujahadah), bersihkanlah dan hidupkan kembali hati tersebut.

 Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.”[HR. Bukhari-Muslim].

 Hati adalah tempat segala niat, baik atau buruk. Tiada yang mengetahui isi hati seseorang kecuali si pemilik sendiri dan Allah. Hati inilah yang kelak akan dihisab oleh Sang Pemilik hati (Allah).

 Hati yang baik akan merasakan mana yang baik baginya, mana yang seharusnya dilakukan, mana yang seharusnya dijauhi. Hati yang baik akan menjaga pemiliknya dari melakukan segala yang ‘salah’. Dan begitu pula sebaliknya, hati yang kotor, akan gelap, karena terlalu banyak titik titik hitam yang mengisi, sehingga tersamarlah ia dari melihat kebaikan, sehingga malah bisa menjerumuskan pemiliknya ke lembah kesesatan.

 Allah swt berfirman: ‘Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yg pedih disebabkan mereka berdusta.’ (Al-Baqarah : 10) ‘Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi ………..dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yg kamu kerjakan.’ (Al-Baqarah : 74) ‘Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang kafir.’(Al-A’raf: 101) ‘Maka kecelakaan besarlah bagi mereka yang membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata.’ (Az-zumar ; 22).

 PENGELOMPOKKAN HATI MANUSIA

 1. Qalbun Shahih

 yaitu hati yang sehat dan bersih (hati yang sehat) dari setiap nafsu yang menentang perintah Allah, dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi keutamaan-Nya. Hati yang murni pengabdiannya kepada Allah, baik pengabdian secara iradat (kehendak), mahabbah (cinta), tawakkal (berserah diri), takut atas siksa-Nya dan mengharapkan karunia-Nya. Bahkan seluruh aktivitasnya hanya untuk Allah semata. Jika mencintai maka cintanya itu karena Allah, dan jika membenci maka kebenciannya itupun karena Allah.

 2. Qalbun Mayyit

 Qalbun Mayyit (hati yang mati) adalah kebalikan dari hati yang sehat, hati yang mati tidak pernah mengenal Tuhannya, tidak mencintai atau ridha kepada-Nya. dan ia berdiri berdampingan dengan syahwatnya dan memperturutkan keinginan hawa nafsunya, walaupun hal ini menjadikan Allah marah dan murka akan perbuatannya. Ia tidak peduli lagi apakah Allah ridha atau murka terhadap apa yang dikerjakannya, sebab ia memang telah mengabdi kepada selain Allah. Jika mencintai didasarkan atas hawa nafsu, begitu pula dengan membenci ataupun memberi. Hawa nafsu lebih didewa-dewakan daripada rasa cinta kepada Allah.

 Hati jenis ini adalah hati yang jika diseru kepada jalan Allah, maka seruan itu tidaklah berfaedah sedikitpun, karena Allah telah menutup hati mereka. Allah berfirman: ” Dan diantara mereka ada orang yang mendengar (bacaanmu), padahal kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka sehingga mereka tidak memahaminya) dan kami letakkan sumbatan di telinganya dan jikalaupun mereka melihat segala tanda kebenaran mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu‘.”[QS. Al-An'am:25].

 Ayat ini menunjukkan, bahwa ada manusia yang tidak mempergunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah, dan tidak mempergunakan telinganya untuk mendengar perintah-perintah Allah. Juga tidak mau melihat kebenaran yang telah disampaikan. Seperti firman Allah: “(Mereka berkata:) Hati kami tertutup dari ajakan yang kamu serukan kepada kami, dalam telinga kami ada sumbatan, dan diantara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu, sesungguhnya kami bekerja pula.”[QS. Fushilat:5].

 Allah akan membiarkan mereka dalam kegelapan dan mereka sedikitpun tidak akan mendapatkan cahaya iman. “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka. Dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat, mereka tuli, bisu dan buta, maka mereka tidaklah kembali kepada jalan yang benar.” [Al-Baqarah:17-18].

 3. Qalbun Maridl

 Qalbun Maridl (hati yang sakit) adalah hati yang sebenarnya memiliki kehidupan, namun di dalamnya tersimpan benih-benih penyakit berupa kejahilan. Hati yang sedang di cekam sakit akan mudah menjadi parah apabila tidak diobati.

 Sesungguhnya apa yang disisipkan oleh setan kedalam hati manusia itu, akan membuat sesuatu menjadi syubhat (sesuatu yang meragukan). Begitu hati menjadi lemah karena penyakit yang diidap, maka setanpun mudah merasuk kedalam hati lalu menghidupkan fitnah dalam hati tersebut.

 Namun demikian hati orang-orang yang seperti itu belumlah mati sebagaimana hati orang-orang kafir dan orang-orang munafiq, akan tetapi bukan pula hati sehat, seperti sehatnya hati orang-orang yang beriman. Sebab di dalam hati mereka terdapat penyakit syubhat dan syahwat. Sebagaimana Firman Allah: “Sehingga berkeinginanlah orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya.“[QS. Al-Ahzab:32].

 Boleh jadi hati manusia sedang sakit , bahkan tanpa disadari. Lebih tragis bahwa hatinya sebenarnya mati, namun si empunya tidak menyadari.
 Tanda-tanda spesifik hati yang sedang sakit atau mati adalah jika ia tidak merasa sakit dan pedih oleh goresan-goresan pisau kemaksiatan, Hal itu disebabkan karena hatinya telah rancu dan teracuni, sehingga tidak dapat lagi membedakan antara nilai kebenaran dan aqidahnya yang batil. Hal ini seperti ditafsirkan oleh Mujahid dan Qatadah tentang firman Allah yang berbunyi: “Fi Qulubihim Maradhun“[QS.Al-Baqarah:10​]. artinya: “Dalam hati mereka terdapat penyakit.” “Ayat ini menunjukkan adanya keraguan yang tumbuh dalam hati manusia tentang kebenaran.” Bahkan ia melihat kebenaran bagai sesuatu yang sangat bertentangan dengan kehendaknya. Kebenaran itu dilihat dari sisi lain yang terasa merugikan dirinya. sehingga dalam kondisi seperti ini ia lebih menyukai kebatilan dan kemudharatan.

 Faktor-faktor penyebab sakitnya hati

 Penyebab timbulnya penyakit di hati adalah dikarenakan banyaknya fitnah yang selalu dibidikkan pada hati. Fitnah-fitnah tersebut dapat berupa: fitnah syahwat, dimana reaksinya amat keras sampai dapat merancukan niat dan iradat (kehendak) seseorang. Dan yang lain adalah fitnah syubhat (keragu-raguan) yang menyebabkan kacaunya persepsi dan i’tiqad (keyakinan).

 RACUN HATI
 Setiap kemaksiatan adalah racun dan yang merupakan penyakit dan perusak kesucian hati. Dan racun-racun hati yang paling banyak ditemukan dan reaksinya cukup keras bagi kelangsungan hidup hati ada empat macam yaitu:

 1. Berlebihan dalam berbicara

 Banyak berbicara adalah salah satu faktor yang menyebabkan hati menjadi keras, sebagaimana sabda rasulullah saw :”Janganlah memperbanyak kata (bicara) selain dzikrullah, karena banyak bicara selain dzikrullah menjadikan hati keras. Dan orang yang terjauh dari Allah adalah yang berhati keras.”[HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar].

 Kemudian juga dengan banyak berbicara terkadang membuat seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan dan tanpa dipertimbangkan sebelumnya, sehingga melahirkan kerugian dan penyesalan. Umar bin Kahttab ra pernah berkata: “Barang siapa yang banyak bicaranya, maka banyak kesalahannya, sehingga nerakalah sebaik-baik tempat bagi mereka.” Hal ini ditegas juga dalam sebuah hadits , bahwa rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan ia tergelincir kedalam neraka lebih jauh antara timur dan barat.” [muttafaq ‘alaihi, dari Abu Hurairah t]

 2. Berlebihan dalam memandang sesuatu

 Allah telah memerintahkan kepada setiap mukmin dan mukminah untuk menundukkan pandangannya yang demikian itu lebih suci bagi hati mereka. Dan juga mereka akan merasakan manisnya iman, sebagaimana sabda rasulullah saw : “Barangsiapa yang menahan pandangannya karena Allah, maka dia akan diberikan oleh Allah rasa manisnya iman yang ia rasakan dalam hatinya, sampai dimana ia manghadap kepada-Nya.” [HR. Ahmad].

 Sekarang bagaimana jika perintah itu dilanggar, maka jelas akan menyebabkan fitnah bagi hati pelakunya. yaitu, rusaknya kesucian hati itu sendiri oleh angan-angan dan keindahan semu yang dibisikkan setan, lupa terhadap hal yang menjadi kemaslahatan. Lalu ia berbuat melampaui batas sehingga hilanglah akal sehatnya dan menyebabkan ia menjadi pengabdi hawa nafsu. Allah berfirman:”Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melampaui batas.”[QS. Al-Kahfi:28].

 3. Berlebihan dalam makan

 Sedikit makan dapat melunakkan hati, menajamkan otak, merendahkan nafsu birahi dan melemahkan nafsu amarah. Sedangkan bila banyak makan, bahkan sampai kekenyangan akan berakibat sebaliknya. Oleh karena itu kita diperintahkan untuk berpuasa.

 Ibrahim bin Adham berkata:”Barangsiapa mampu mengendalikan perutnya, maka ia mampu pula mengendalikan agamanya, dan barang siapa yang mampu menguasai rasa lapar (tidak makan berlebihan) maka ia dapat menguasai akhlak-akhlak yang baik, sebab maksiat kepada Allah itu jauh dari orang-orang yang lapar (yang mampu syahwat perutnya).”

 4. Berlebihan dalam bergaul

 Berinteraksi dengan orang lain merupakan kebutuhan fitrah bagi manusia sebagai makhluk sosial, sehingga islam tidak melarang hal tersebut. Namun syariah mengatur tentang batas-batas dan adab-adabnya, seperti tidak boleh melakukan khalwat (bersepian dengan lawan jenis tanpa mahram), tidak menggunjing (ghibah), tidak berlebihan dalam tawa dan canda, tidak melalaikan kewajiban-kewajiban ibadah dan lain sebagainya.

 KIAT MENJADIKAN HATI TETAP HIDUP

 Ketahuilah, bahwa hati yang hidup (hati yang sehat) hanya akan diperoleh dengan ilmu dan ikhtiar (usaha). Adapun usaha tersebut yang bisa dilakukan untuk menjadikan hati tetap hidup adalah:

 1) Dzikrullah dan Tilawatil Qur’an.

 Dengan senantiasa dzikrullah (menyebut dan mengingat Allah) bagi seorang hamba manfaatnya sangatlah besar. Sebagaimana Dia berfirman: “Ingatlah, bahwa hanya dengan selalu mengingat Allah, hati menjadi tentram.”[QS. Ar-Ra'du:28]. Al-Imam Syamsuddin Ibnul Qoyyim berkata: ”Sesungguhnya dzikir adalah makanan pokok bagi hati dan ruh, apabila hamba Allah gersang dari siraman dzikir, maka jadilah ia bagaikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan pokoknya.”Dan Imam Hasan Al-Bashri berkata:”Lunakkanlah hatimu itu dengan berdzikir”.

 Sebaik-baik dzikir adalah membaca Al-Qur’an, karena Al-Qur’an mengandung berbagai khasiat penyembuh hati dari semua penyakit kegundahan. Allah berfirman; “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”[QS. Yunus:57].

 2) Beristighfar

 Hakikat istighfar adalah untuk memohon maghfirah (ampunan), dan batasan maghfirah adalah penjagaan dari keburukan yang diakibatkan dari dosa-dosa. Dan barangsiapa yang meminta ampun kepada-Nya selama memenuhi syaratnya pasti Allah memberikan ampunan. Firman-Nya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia meminta ampun kepada Allah niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”[QS. An-Nisa’:110].

 ‘Aisyah berkata: “Beruntunglah orang yang mendapat dalam buku catatan amal perbuatannya memuat istighfar yang banyak.” Qatadah berkata:”Sesunggunhya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepadamu tentang penyakitmu dan obat penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar.”

 3) Do’a

 Allah berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku niscaya Aku perkenankan bagimu. “[QS. Al-mukmin:60].
 Doa termasuk salah satu sebab yang mampu menyihatkan hati. Rasulullah , orang yang hatinya terjaga dan paling bersih pun sentiasa berdo’a kepada Allah perihal hati. Seperti ‘Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hatiku..’ Dalam do’anya yang lain ‘Ya Allah jadikanlah cahaya (penerang) dalam hatiku..’ atau yang sering kita dengar ‘Wahai Dzat Yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hati kami dalam agamaMu.’

 4) Bershalawat kepada Nabi Muhammad

 Allah bershalawat (menyebut dan memuji di hadapan para malaikat) sepuluh kali, bagi orang bershalawat kepada rasul-Nya (sekali). Rasulullah bersabda : ”Barang siapa yang bershalawat untukku satu kali. Maka Allah akan bershalawat sepuluh kali lipat.”[HR. Muslim]. Karena yang demikian itu, setiap satu kebaikan nilainya akan dilipat gandakan sepuluh kalinya, dan bershalawat untuk Nabi termasuk kebaikan yang tinggi.

 5) Qiyamullail

 Jika seseorang tetap melakukan shalat malam, maka wajahnya akan bercahaya dan dia juga akan merasakan kenikmatan beribadah dalam hatinya, sebagaimana yang dituturkan oleh para Ulama Salaf berikut ini:
 Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang sering beribadat di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan bagi mereka yang suka hidup bersantai-santai. Seandainya tanpa malam aku tak suka hidup di dunia ini.”
 Ibnul Mukandir: ”Bagiku kelezatan dunia ini hanya ada pada tiga perkara, qiyamullail, bersilaturahmi dengan ikhwan dan shalat berjama’ah.”

 6) Mencari ilmu syar’ie.

 Karena dengan memahami ilmu agama akan tumbuh rasa takut kepada Allah, yang mampu menjaga kita.

 7) Berteman dengan orang soleh.

 Karena mereka akan menarik kita dalam amal kebajikan dan meninggalkan segala bentuk kemungkaran. Mereka akan sentiasa mengingatkan kita kepada Allah.

 8) Banyak Mengingat Mati

 Mengingat mati akan menghindarkan kita dari maksiat dan dapat memperlunak hati kita. Ziarah kubur, Menyaksikan orang yang sekarat juga boleh menjadikan cara yang kuat untuk melembutkan hati.


 Diambil dari berbagai sumber

 Semoga bermanfaat.....

1 komentar:

  1. Merit Casino: 100% Up to €100 No Deposit Bonus
    Merit Casino is the sister site 인카지노 of the best. 메리트카지노 It offers an outstanding range of games 바카라 with more than 3,000 slots and hundreds of live casino games.

    BalasHapus