Bagaimana kita
mengetahui keberadaan Allah?
Masuk-akalkah pemikiran bahwa keseimbangan di dunia ini terjadi secara
kebetulan ketika keserasian yang luar biasa teramati bahkan dengan mata
telanjang? Perkataan bahwa alam semesta, yang setiap bagiannya menyiratkan
keberadaan Penciptanya, muncul dengan sendirinya merupakan pernyataan yang
paling tak masuk-akal. Karena itu, mesti ada pemilik keseimbangan yang terlihat
di mana-mana dari tubuh anda sampai sudut terjauh angkasa luas yang tak
terbayangkan. Jadi, siapa Pencipta ini yang mentakdirkan segala hal sedemikian
cermat dan menciptakan semuanya?
Dia tidak mungkin zat yang terdapat di alam semesta, karena Ia pasti
merupakan kehendak yang eksis sebelum alam semesta dan menciptakannya di sana.
Pencipta Yang Mahakuasa yang dari-Nya segala sesuatu memperoleh keberadaan,
namun keberadaan-Nya tanpa awal atau pun akhir. Agama mengajari kita identitas
Pencipta kita yang keberadaan-Nya kita temukan dengan akal kita. Melalui agama
yang Ia wahyukan kepada kita, kita tahu bahwa Dialah Allah, Maha Pemurah, Maha
Pengasih, Yang menciptakan langit dan bumi dari ketiadaan.
Buku ini menyeru anda untuk memikirkan alam semesta dan makhluk-makhluk
hidup yang diciptakan oleh Allah dan melihat kesempurnaan penciptaan mereka.
Daftar Isi Buku :
BAGIAN PERTAMA : Fakta Penciptaan dalam Sorotan Bukti
Ilmiah
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Ada dari Tiada
- Meluasnya Alam Semesta
- Mencari Alternatif Pengganti Teori Ledakan Dahsyat
- Satu Bukti Lagi Radiasi Latar Kosmos
- Sangat Seimbang di Angkasa
- Penciptaan Zat
- Setelah Ledakan Dahsyat
Bab 3 Ayat-Ayat di Langit dan di Bumi
- Keajaiban di dalam Tubuh Kita
o Mata
yang Setengah-Jadi (Tidak Sempurna) tak Dapat Melihat
o Pasukan
di dalam Tubuh Manusia
o Sistem
Terencana secara Rinci
- Hewan dan Tumbuhan
o Dari
Ulat ke Kupu-kupu
o Sayap
yang Simetris
o Hewan
dengan Leher Terpanjang: Jerapah
o Penyu
Laut
o Kumbang
Pengebom
o Sarang
Rayap
o Burung
Pelatuk
o Kamuflase
o Mata
Palsu Membingungkan
o Mata
Palsu
o Bunga
Teratai
- Kesimpulan
- Memandang Alam Semesta dengan Kacamata Al-Qur’an
- Penciptaan Langit
- Bintang dan Planet
- Matahari dan Bulan
- Orbit yang Terpapar dalam Al-Qur’an
- Atap yang Terjaga Baik
- Relativitas Waktu
- Perputaran Bumi
- Fungsi Gunung
- Hujan
- Proporsi Hujan
- Menghidupkan Negeri yang sudah Mati
- Angin Penyerbukan
- Keunikan Sidik Jari
- Kelahiran Manusia
o Air
Mani
o Campuran
di dalam Mani
o Penentuan
Jenis Kelamin Bayi
o Segumpal
Darah yang Melekat di Rahim
BAGIAN KEDUA : Orang yang tak Mampu Memahami Fakta
Penciptaan
Bab 6 Tipu
Daya Teori Evolusi
- Adakah Penemuan Fosil yang Membenarkan Teori Evolusi?
- Kehidupan Muncul di Bumi Secara Tiba-Tiba dan dalam Bentuk yang Rumit
- Sebagian Bukti Terandal dari Teori Evolusi yang pada Buktinya Tidak Sahih
- Kepalsuan Evolusi
o Tipu
Daya Gambar-Gambar
- Penelitian yang Dibuat untuk Membuat Fosil Palsu
o Manusia
Piltdown
o Fosil
Palsu Manusia Piltdown
o Manusia
Nebraska
- Apakah Manusia dan Kera Berasal dari Leluhur yang Sama?
o Australopithecus:
Kera Punah
o Rangkaian
Homo: Manusia Sejati
o Homo
Sapiens Purba dan Manusia Neandertha
- Mungkinkah Kehidupan Berasal dari Kebetulan Melalui Evolusi?
- Mungkinkah Protein Terjadi secara Kebetulan?
- Mencari Jawaban atas Munculnya Kehidupan
- Kebatilan Eksperimen Miller
- DNA: Molekul Ajaib
- Fakta Penciptaan
Bab 7 Falsafah
Sesat yang Mengingkari Allah
- Para Penyusun “Tipu Muslihat”
- Peran Freemasonry
- Para Filsuf Mason
- Di Balik Kedok Sosialisme
- Suatu Filosofi dan Agenda Tersembunyinya
Bab 8 Keburukan
Model Masyarakat yang tidak Beriman kepada Allah
Bab 9 Rumah
Masa Depan: Akhirat
- Azab Abadi
- Hari Kiamat
- Hari Hisab
- Neraka
- Rumah yang Dijanjikan bagi Orang Beriman: Surga
- Peringatan bagi Mereka yang akan Diselamatkan
- Catatan Penting
Bab 10 Pemahaman
Materi yang tidak Materialistis
- Dunia Sinyal-sinyal Listrik
- Bagaimana Kita Melihat, Mendengar, dan Merasakan?
- “Dunia Luar” di dalam Otak Kita
- Apakah Keberadaan “Dunia Luar” Harus Ada?
- Siapa Pencerapnya?
- Yang Keberadaannya Pasti Nyata
- Segala yang Anda Miliki pada Hakikatnya Semu
- Rusaknya Logika Materialisme
- Contoh Mimpi
- Dunia dalam Mimpi
- Contoh Menghubungkan Syaraf Secara Paralel
- Pembentukan Persepsi di Otak Bukanlah Filsafat, Melainkan Fakta Ilmiah
- Kekhawatiran Hebat Kaum Materialis
- Materialisme Terjerumus ke dalam Perangkap Terbesar Sejarah
Bab 11 Relativitas
Waktu dan Kenyataan Takdir
- Pencerapan Waktu
- Penjelasan Ilmiah tentang Ketiadaan Waktu
- Relativitas Al-Qur’an
- Takdir
- Kekhawatiran Para Materialis
- Pahala bagi Orang-Orang Beriman
Bab 12 Kesimpulan
Baca artikel selengkapnya secara online, klik
: disini
Baca artikel offline (ebook .pdf file, 18MB),
silahkan download disini
Baca artikel offline (word .doc file,
0.6MB), silahkan download disini
Lihat filmnya, download disini
Intisari:
Tak pelak lagi, tiada yang lebih penting daripada penciptaan manusia dan
mengenali sang Pencipta. Yang telah kita lakukan sepanjang buku ini adalah
berupaya memahami suatu masalah yang merupakan persoalan terpenting bagi setiap
orang.
Kami rasa pembaca perlu diingatkan dalam hal ini bahwa orang tidak
membutuhkan informasi yang melimpah untuk mengerti bahwa alam semesta dan
segala isi di dalamnya, termasuk orang itu sendiri, telah diciptakan. Lingkup
kalbu dan akal anak kecil sama luasnya dengan orang dewasa untuk mengerti bahwa
ia diciptakan. Sabda Nabi Ibrahim dalam al-Qur'an adalah contoh yang sangat
baik tentang maksud kita.
Nabi Ibrahim pernah hidup di suatu masyarakat yang mengingkari Allah dan
menyembah berhala. Meski ia belum pernah menerima ajaran apa pun tentang
keberadaan Allah, ia mengerti dengan akal dan kalbunya bahwa ia telah diciptakan—lebih-lebih, bahwa ia telah
diciptakan oleh Allah, Yang menciptakan langit dan bumi. Dalam al-Qur'an hal
itu dikaitkan seperti ini:
Tatkala malam yang gelap tiba, ia melihat sebuah bintang; ia berkata,
“Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bintang terbenam, ia berkata, “Aku tidak
menyukai segala yang terbenam.” Tatkala ia melihat bulan timbul ia berkata,
“Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bulan terbenam, ia berkata, “Jika Tuhanku
tidak memberi petunjuk pastilah aku jadi orang yang sesat.” Tatkala ia melihat
matahari terbit ia berkata, “Inilah Tuhanku, Ini yang lebih besar.” Tetapi
setelah matahari terbenam, ia berkata, “Hai kaumku, aku lepas tangan dari
segala yang kamu persekutukan.” “Kuhadapkan wajahku kepada yang menciptakan
langit dan bumi sebagai penganut agama haniif yang jauh dari syirik dan aku
bukanlah golongan musyrik. (Surat al-An’aam, 76-79)
Seperti yang kita lihat dalam contoh Nabi Ibrahim, setiap orang yang
mempunyai akal dan nurani dan, yang lebih penting, yang "tidak menolak
dengan lalim dan sombong" mampu memahami bahwa alam semesta diciptakan
dan, lagipula, bahwa alam semesta diciptakan dengan suatu rencana dan tatanan
yang hebat.
Tidak diragukan lagi keadaan orang yang menolak keberadaan Allah, walau
semua tanda perwujudan-Nya ditampilkan agar dilihat oleh semua orang, sangat
mengherankan bagi orang yang mempunyai akal dan nurani. Dalam Al-Qur'an,
dinyatakan keadaan orang-orang yang tidak beriman kepada kekuatan penciptaan
dari Allah:
Kalau engkau merasa heran, maka yang sungguh mengherankan itu perkataan
mereka, “Bila kami
sudah menjadi debu, akan menjadi makhluk baru lagikah kami?” Orang-orang itulah
yang mengingkari Tuhan mereka! Mereka itulah yang di lehernya dilingkari
belenggu (perbudakan), mereka itulah penghuni api neraka, tinggal di dalamnya
selamanya. (Surat ar-Ra’du, 5)
Hal-hal yang terkait di buku ini lebih penting daripada segala hal lain
dalam kehidupan anda. Mungkin sejauh ini anda lalai untuk merenungkan
pentingnya masalah ini atau mungkin anda bahkan belum pernah memikirkan masalah
ini sebelumnya. Namun, yang pasti bahwa mengenal Allah, Yang menciptakan anda,
lebih penting dan mendesak daripada segala hal lain yang bisa anda kerjakan.
Pikirkanlah hal-hal yang telah Allah anugerahkan kepada anda: anda hidup di
suatu dunia yang sangat terencana sampai detail-detail yang terluruh dan
diciptakan khusus bagi anda. Anda tidak mengambil bagian dalam proses ini.
Bukalah mata anda lebar-lebar suatu hari dan akan anda dapati diri anda sendiri
di tengah-tengah berkah yang tak terhitung. Anda bisa melihat, bisa mendengar, bisa merasakan ....
Dan demikianlah karena Ia menginginkan penciptaan demikian. Dalam suatu
ayat difirmankan:
Allah melahirkan kamu dari rahim ibumu, sementara kamu tidak mengetahui
apa-apa; dan Dia membuat untukmu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani
supaya kamu bersyukur. (Surat an-Nahl, 78)
Seperti yang dinyatakan dalam ayat itu, tidak lain kecuali Allah yang
memberi anda segala yang anda miliki dan yang menciptakan alam semesta tempat
anda hidup. Karena itu, datang dan serahkanlah seluruh jiwa anda sendiri kepada
Allah dan bersyukurlah kepada-Nya atas segala berkah yang telah Allah limpahkan
kepada anda dan, dengan demikian, pahala yang kekal. Jika anda melakukan yang
sebaliknya, anda menunjukkan ketidakbersyukuran dan membuka diri anda sendiri
atas hukuman yang, insyaAllah, akan berlangsung selamanya.
Yakinlah: Ia betul-betul ada dan Ia sangat dekat dengan anda ....
Ia melihat dan mengetahui segala sesuatu yang anda lakukan, dan mendengar
setiap kata yang anda tuturkan ....
Dan yakinlah bahwa setiap orang, termasuk anda, akan segera
mempertanggungjawabkannya kepada-Nya ....
Maha Suci Engkau, Tiada ilmu pada kami kecuali apa yang sudah Kau ajarkan
kepada kami, Engkaulah Matatahu, Maha Bijaksana. (Surat al-Baqarah, 32)
Sumber : harunyahya.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar